Untuk Dia yang Baru

Halo, pengantar tidur terbaikku.
Apa kamu masih ingat pesan terakhir yang kukirim padamu?
Karena kau tak kunjung menjawabnya, biarkan aku bertanya sekali lagi di sini.
Bagaimana kabarmu?
Aku harap jauh lebih baik sekarang.

Bagaimana hari-harimu setelah kepergianku?
Jauh lebih baik, bukan?
Aku baik di sini.
Tak pernah merasa sebaik ini sebelumnya.
Sudah kubilang kan, kalau aku pun berhak bahagia dengan caraku sendiri.

Meski terkadang aku masih suka merindu,
tapi tak apa.
Aku menikmatinya dengan caraku sendiri.

Apa kamu pernah merindu juga sejak kepergianku?
Kalau pun tidak, ya, tak apa.
Aku sadar diri karena diriku tak semerindukan itu.

Kau tahu?
Aku benci untuk menjadi seorang cadangan.
Bahkan untuk menjadi pemain utama yang dapat tergantikan kapan pun,
aku tak mau.
Aku ingin selalu menjadi pemain tetap.
Pemain utama yang unik dan selalu dapat diandalkan.

Sejujurnya, menggelikan untuk kembali menulis hal picisan seperti ini.
Tapi aku hanya ingin kamu tahu.
Kamu tidak dapat tergantikan.
Karena kamu, ya, kamu.

Aku tak mau terlalu keras menolak fakta bahwa aku mengenalmu.
Terlalu sulit jika dipaksakan.
Maaf kalau nyatanya aku masih mengingatmu.
Selagi aku bahagia melakukannya, maka akan terus begitu.

Katanya hidup memang begitu.
Akan selalu ada yang datang, lalu ada yang pergi.
Apa hidup seganjil itu?
Aku lelah menanti giliranku menjadi seorang pemeran utama.

Oh, iya.
Bagaimana dengan penggantiku?
Tulisan ini kubuat khusus untuknya.
Jadi, tolong sampaikan salam baikku padanya, ya.

Dia yang baru,
apa sudah menjadi pemeran utama dalam ceritamu?
Aku harap dia tak tergantikan oleh yang lain lagi nantinya.

Dia yang baru,
yang mampu mengobati lukamu lebih baik dari caraku dulu,
yang kini jadi pengantar tidur kesukaanmu,
yang sudah tak terasa asing lagi bagi hidupmu.

Sampaikan terima kasihku juga padanya.
Terima kasih sudah mau lebih mengerti dan memahami dirimu
lebih dari yang aku lakukan dulu.

Aku ikut senang dengan kehadirannya.
Sekali lagi,
jangan lupa sampaikan salam baikku untuknya, ya.


dari gadis yang kehadirannya tak lagi berarti bagimu.

Postingan populer dari blog ini

gitaris

larut malam

NATALISTER [1/3]