gitaris
Riuh tepuk tangan mendominasi ruang kelas. Semua sibuk memperhatikan sesuatu di depan kelas. Memperhatikan dirimu yang sedang duduk di atas meja dengan gitar kesayanganmu. Kini semua memperhatikanmu di depan sana. Tanpa ada yang tahu keberadaanku. Di pojok belakang kelas, Duduk manis sambil tersenyum pahit. Hatiku menolak untuk diam dan memperhatikan pertunjukan di depan kelas, tapi otakku memaksa untuk diam. Menyaksikan apa yang harusnya tidak aku lihat hari ini. Suaramu benar-benar dapat menghipnotis siapa saja yang mendengarnya. Bahkan gadis yang ada tepat di hadapanmu. Ia menangis, mungkin karena sikap romantis yang kau tunjukkan. Berada di hadapanmu, Mendengar suaramu melantunkan sebuah lagu romantis, Melihat jemarimu yang bergerak memetik senar gitar sebagai pengiring, Menunggu dirimu menyelesaikan sebuah rangkaian kata romantis, dan ... menganggukkan kepala saat dirimu meminta diriku untuk menjadi gadismu. Itu semua, hanyalah khayalanku saat mengharapkanmu dul...